Pengenalan Pesan/Peringatan
Kesalahan Saat Booting pada PC Melalui POST
POST (Power on
Self-Test) yaitu test yang dilakukan oleh PC untuk mengecek fungsi-fungsi
komponen pendukung PC apakah bekerja dengan baik. POST dilakukan PC pada saat
booting, jika PC mengalami suatu masalah maka akan dapat terdeteksi gejala
kesalahannnya melalui POST, PC akan memberikan pesan/peringatan kesalahan dalam
bentuk suara yang dihasilkan melalui speaker atau tampilan visual di monitor. Selain itu pesan/peringatan kesalahan juga dapat dideteksi melalui
kinerja dari PC, misalkan PC tidak hidup walaupun sumber listrik AC sudah
terhubung dan tombol power sudah ditekan.
Prosedur POST
(Power on Self-Test)
POST dilakukan
sesaat setelah komputer dihidupkan dan mulai booting, proses ini dilakukan oleh
BIOS. Urutan prosedur POST adalah sebagai berikut :
v Test Power Supply
ditandai dengan lampu power hidup dan kipas pendingin power supply
berputar.
v Secara otomatis
dilakukan reset terhadap kerja CPU oleh sinyal power good yang dihasilkan oleh
power supply jika dalam kondisi baik pada saat
dihidupkan, kemudian CPU mulai elaksanakan instruksi awal pada ROM BIOS dan selanjutnya.
v Pengecekkan
terhadap BIOS dan isinya. BIOS harus dapat dibaca. Instruksi awal ROM BIOS
adalah jump (lompat) ke alamat program POST.
v Pengecekkan
terhadap CMOS, CMOS harus dapat bekerja dengan baik. Program POST diawali
dengan membaca data setup (seting hardware awal) pada RAM CMOS setup, sebagai
data acuan untuk pengecekan.
v Melakukan
pengecekkan CPU, timer (pewaktuan), kendali memori akses langsung, memory
bus dan memory module.
v Memori sebesar 16
KB harus tersedia dan dapat dibaca/ditulis untuk keperluan ROM BIOS dan
menyimpan kode POST.
v Pengecekkan I/O
controller dan bus controller. Controller tersebut harus dapat bekerja untuk
mengontrol proses read/write data Termasuk I/O untuk VGA card yang
terhubung dengan monitor.
Jika ada salah satu
prosedur POST yang tidak berhasil dilewati maka PC akan menerima pesan/peringatan kesalahan dari POST. Pesan/peringatan
kesalahan berupa kode beep yang dikeluarkan melalui speaker yang terhubung
dengan motherboard atau tampilan di layar monitor sesuai dengan standar
masing-masing motherboard.
Pesan/Peringatan
Kesalahan POST (Power on Self-Test)
Pesan/peringatan
kesalahan hasil POST berupa tampilan performance PC, visual di monitor dan beep dari speaker. Sesuai dengan urutan prosedur POST
yang dilakukan oleh BIOS maka gejala-gejala permasalahan yang muncul adalah
sebagai berikut:
Prosedur test POST
yang telah dilakukan untuk memastikan bahwa unit power supply dan monitor
bekerja dengan baik. Jika tahap ini dapat dilewati maka bios mulai meneruskan
POST selanjutnya. Adapun hasil dari POST selanjutnya ditunjukkan dengan
kode beep apabila ditemukan permasalahan. Bunyi kode beep yang
ditunjukkan sesuai dengan BIOS yang digunakan.
Pada PC tertentu
menggunakan tone yang pada prinsipnya sama dengan beep untuk memberikan
pesan/peringatan kesalahan dalam bentuk suara.
Selain beep
biasanya pada kondisi tertentu dapat dilihat juga pesan/peringatan kesalahan dalam bentuk text yang ditampilkan pada layar
monitor. Text tertulis merupakan bagian dari POST yang dapat dilaksanakan
apabila VGA card dan monitor dalam keadaan baik dan terinstalasi dengan benar.
User dapat langsung mengetahui masalah yang ada dengan membaca text peringatan.
Misalnya yaitu:
Ø Keyboard
error untuk masalah pada keyboard
Ø CMOS error CMOS battery error atau ada masalah pada
setting peripheral
Ø HDD not Install harddisk
tidak terpasang
Secara umum
pesan/peringatan kesalahan yang ditampilkan mudah untuk difahami oleh user. Hanya saja pesan dalam bahasa Inggris.
Langkah-langkah
mengenal dan mengidentifikasi Pesan/Peringatan Kesalahan melalui POST (Power on Self-Test)
Untuk mengenal dan
mengidentifikasi pesan/peringatan kesalahan melalui POST para peserta diklat
harus memperaktekkan dan mengamati PC dari saat booting hingga selesai proses
POST yang dilakukan oleh BIOS dan membaca buku manual
setiap komponen PC, terutama motherboard. Dari situ akan diketahui banyak
komponen, kegunaan, spesifikasi dan BIOS yang digunakan, termasuk setting pada
BIOS nya.
Pengenalan
Pesan/Peringatan Kesalahan Saat Aktifasi Sistem Operasi dan Menjalankan Aplikasi Program
PC yang telah
melewati POST (Power on Self-Test) dinyatakan memiliki hardware dan instaslasi
yang baik. Tetapi untuk mengetahui kemampuan dan kinerjanya perlu dilakukan
tes. Jika terjadi permasalahan, maka akan didapatkan
pesan/peringatan kesalahan yang berhubungan dengan kinerja PC misalnya pada
sistem operasi, saat proses menjalankan suatu program
aplikasi, posedur mematikan komputer, dan lain-lain.
Permasalahan yang
terjadi pada saat komputer telah lolos dari POST akan lebih komplek karena
melibatkan fungsi perangkat keras dan lunak yang lebih luas terutama perangkat
lunak. Sehingga kemungkinan kesalahan akan semakin banyak. Karena secara umum
komponen perangkat keras pada sistem PC tidak ada perubahan, tetapi perangkat
lunak yang terpasang bermacam-macam dan dimungkinkan akan sering berganti.
Perangkat lunak yang terpasang di PC dibagi menjadi 2 yaitu sistem operasi dan program aplikasi. Sistem
operasi merupakan suatu perangkat lunak yang berfungsi untuk mengelola
semua sumberdaya sistem komputer di antaranya perangkat keras, program
aplikasi, dan user untuk menjadi suatu sistem yang dapat bekerja dengan baik. Program aplikasi adalah perangkat
lunak yang digunakan oleh user untuk melaksanakan pekerjaan
atau aplikasi tertentu seperti mengetik, menggambar, menghitung, mendengarkan
musik dan lain-lain. Program aplikasi yang dimaksud disini adalahsemua
perangkat lunak selain sistem operasi, diantaranya program aplikasi seperti
perkantoran, bahasa pemrograman, virus, utility dan lain-lain. Pembagian ini belum diklasifikasikan berdasarkan jenis maupun
kegunaan aplikasinya.
Program aplikasi
tidak dapat bekerja tanpa adanya sistem operasi, karena sistem operasi akan
menghubungkan fungsi-fungsi hardware dengan program aplikasi, seperti fungsi
keyboard, mouse, VGA adapter, monitor, port untuk pencetakan di printer dan
lain-lain. Sehingga jika dianalogikan dengan bangunan maka sistem operasi
sebagai tanah dan program aplikasi sebagai bangunan atau apa saja yang dibangun
di atasnya.
Sistem operasi yang
ada saat ini telah begitu banyak, di antaranya yang diproduksi oleh Microsoft seperti Dos dan Windows dalam
beberapa aplikasi dan versi Windows 3.1, 3.1.1, 95, 97,98,
Millenium, XP, NT, 2000 sampai dengan versi 2003. Sedangkan yang lain adalah
UNIX, Linux dan variannya dan lain-lain. Program Aplikasi di antaranya
Microsoft office, bahasa pemrograman turbo pascal, delphi, anti virus dan
utilities seperti Norton dan lain-lain.
Kinerja PC
dipengaruhi oleh spesifikasi dan instalasi perangkat keras, sistem operasi yang
digunakn, program aplikasi yang dipasang, manajemen memori, gangguan dan
serangan dari luar seperti virus, spyware, hacker dan lain-lain. Gejala-gejala
yang ditimbulkan akan membantu user untuk mengenal dan mengidentifikasi masalah
yang muncul.
Aktifasi Sistem Operasi
Sistem operasi yang
digunakan dalam test ini adalah windows 98, prosedur yang dilaksanakan adalah
sebagai berikut :
·
Menghidupkan PC.
·
PC melakukan POST pada saat booting dan harus dapat dilewati.
·
PC mulai mencari
sistem operasi di media penyimpan dengan urutan prioritas
berdasarkan setting BIOS, misal CDROM, HDD lalu Diskdrive.
·
PC menjalankan Sistem Operasi yang didahullui dengan menjalankan
file-file sistem yaitu MS Dos.sys,IO.sys, Himem.sys dan command com.
·
Jika proses d) berhasil maka selanjutnya
dijalankan config.sys dan autoexec.bat.
·
Pengecekkan konfigurasi sistem windows yaitu file sistem.ini dan
win.ini dan dijalankan.
·
Pengecekkan adanya file stratup dan dijalankan.
·
Pengecekkkan kondisi hardware melalui device manager.
·
Pengecekkan kondisi Start Up menu dan fungsi-fungsi dasar sistem
operasi yaitu mengkopi file, memindah file, mengganti nama file,
membuat folder/direktori dan lain-lain.
·
Pengecekkan prosedur shutdown.
Penyimpangan Fungsi
Peralatan Input/Output
PC yang telah
melewati POST (Power on Self-Test) dianggap secara hardware dan instaslasinya
baik. Tetapi untuk mengetahui kemampuan dan kinerjanya perlu dilaksanakan tes.
Khusus untuk perangkat keras, PC menyediakan saluran Input dan Output,
diantaranya yaitu :
·
Serial Port yaitu saluran yang menyalurkan data input/output
secara serial atau COM.
·
Paralel Port yaitu saluran yang menyalurkan data input/output
secara paralel atau LPT.
·
USB Port atau Universal Serial Bus yaitu port serial yang
bersifat Universal (umum).
·
Expantion Slot yaitu slot yang digunakan untuk menancapkan
(memasang) card peripheral tambahan. Slot ekspansi ada 3 macam ISA, EISA, PCI
dan AGP.
·
Selain itu termasuk juga saluran atau port untuk mouse dan keyboard, VGA dan lain-lain yang terhubung dengan peralatan di luar.
Pada saat POST
dilakukan sebenarnya sebagian peralatan I/O sudah dicek, tetapi untuk lebih
mudah dalam memeriksa dan mengenali permasalahan
pada I/O bisa kita lakukan pada saat di dalam sistem operasi dengan cara mencoba fungsi-fungsinya.
I/O bekerja sebagai
sebuah perangkat keras yang dikontrol oleh perangkat lunak untuk menyalurkan
data-data digital. Sehingga baik perangkat keras
maupun perangkat lunak akan saling mendukung kerja I/O. Di sini
POST akan mencatat dan menguji unit I/O yang terpasang dan sistem operasi akan
mengaktifkan fungsi-fungsi I/O tersebut agar dapat digunakan untuk program aplikasi. Adapun gejala yang ditimbulkan
sebagai tanda adanya masalah pada unit I/O sangat beraneka macam, seperti :
alat tidak bekerja dengan baik, informasi
di layar, kode beep, dan lain-lain.
Prosedur Test
Untuk lebih mudahnya test dilakukan dengan bantuan
beberapa peralatan eksternal, yaitu printer yang terpasang pada paralel
port atau USB port, mouse PS2 dan serial, Monitor yang selalu terpasang di card
VGA, disket untuk pengujian disk drive dan CD untuk CD ROM drive. Dan dengan
Program Aplikasi misalnya Microsoft word dapat dicoba beberapa kemungkinan
kesalahan. Adapun urutan prosedur test yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1)
Semua peralatan dipasang pada port yang sesuai. Khusus
mouse sebaiknya bergantian
(PS/2 atau COM 1 atau COM 2, atau USB).
2) Booting komputer, POST akan mengecek semua saluran I/O dan
alamat I/O. Jika tidak ada masalah maka semua I/O yang tersedia
berfungsi dengan baik.
3) Pengecekkan fungsi Keyboard dan Mouse.
4) Pengecekkan tampilan pada layar monitor, jika tidak ada
masalah maka setting layar monitor dapat dimaksimalkan.
5) Pengecekkan paralel port dan USB melalui program aplikasi
Microsoft word.
6) Pengecekkan pembacaan disk dan CDROM melalui Windows
Explorer.
Test dilakukan
termasuk dengan mengecek driver dari peralatan yang dihubungkan dengan I/O.
Karena bisa saja sesuatu peralatan atau komponen yang dipasang dapat bekerja,
tetapi tidak optimal karena driver yang digunakan belum sesuai
dengan peralatan.
Pesan/Peringatan
Kesalahan
Pesan/peringatan
kesalahan dapat diketahui melalui tampilan secara visual dilayar monitor dan
dapat berkerjanya peralatan yang terpasang di I/O. Berdasarkan prosedur tes
yang dilakukan maka akan didapatkan pesan/peringatan kesalahan sebagai tanda
adanya masalah di PC.
Selain beberapa
gejala kerusakan yang telah disebutkan dapat pula dikenali dan didentifikasi
sebagai masalah yaitu informasi yang ditampilkan oleh komputer jika ada
masalah. Seperti komentar Disk Not
Found, No Printer Install dan lain-lain. Komentar sesuai dengan maslah
yang timbul.
Langkah-langkah
mengenal dan Mengidentifikasi Pesan/Peringatan Kesalahan
Untuk mengenal dan
mengidentifikasi pesan/peringatan kesalahan, kita harus mempraktekkan dan
mengamati PC dari saat booting, aktifasi sistem operasi, menjalankan beberapa
aplikasi, mencoba peralatan I/O dan membaca buku manual setiap komponen PC,
buku utility, setting peralatan baru. Dari situ akan diketahui bekerja tidaknya
I/O atau peralatan I/O yang terpasang.
Klasifikasi, Identifikasi,
dan Penentuan Hipotesa Awal Penyebab Masalah Klasifikasi Permasalahan
Pengoperasian PC
Permasalahan
komputer dapat diidentifikasi melalui POST dan melihat gejala-gejala yang
dimunculkan oleh PC baik melalui beep, pesan secara visual di layar
monitor dan kinerja secara internal (di dalam PC sendiri) maupun eksternal
(dengan bantuan peralatan di luar PC). Permasalahan PC dapat
diklasifikasikan menjadi 2 kelompok yaitu : hardware / perangkat keras dan
software / perangkat lunak.
a) Hardware /
Perangkat keras
Masalah pada
perangkat keras diklasifikasikan menjadi 2 yaitu :
1. Internal
|
No.
|
Komponen
|
Gejala Kerusakan
|
|
1
|
Monitor
|
· Monitor mati
· Monitor blank
· Monitor
menampilkan gambar tidak proporsional
· Warna tampilan
tidak sesuai aslinya
· Monitor
berkedip-kedip
|
|
2
|
Motherboard
|
· CPU mati
· Komputer cepat
panas dan atau hang
· Kinerja komputer
lambat
· Tidak dapat
shuddown
· Komputer selalu
meminta setup cmos
|
|
3
|
Port Paralel
(LPT)
|
· Tidak
dapat mencetak di printer
· Tidak dapat
melakukan hubungan komunikasi
dengan computer lain melaui Laplink dengan
parallel port
|
|
4
|
Port Serial
|
· Mouse melalui
serial port tidak dapat digunakan
· Peralatan
eksternal lain yang melaui serial port
tidak dpat digunakan, seperti modem eksternal
|
|
5
|
Port Game
|
· Tidak dapat
atau akses melaui joystick yang
terpasang
di port game kacau
|
|
6
|
Port USB
|
· Mouse atau
perlatan eksternal lain yang
terpasang di port USB tidak dapat bekerja tau kacau.
Peralatan lain seperti printer, flash memory, scanner,
kamera digital.
|
|
7
|
VGA Card
|
· Gambar kacau
· Setting tidak
maksimal
· Tidak dapat mengakses
program tertentu
· Akses grafik
lambat
|
|
8
|
Sound Card
|
· Tidak ada atau
kacau suara yang keluar di speaker aktif
|
|
9
|
RAM
|
· Memori yang
terbaca pada saat POST tidak Sesuai
· Akses program
lambat
|
|
10
|
Prosessor
|
· CPU mati
· Prosessor cepat
panas
· Prosessor sering Hang
|
|
11
|
Dll.
|
2. Eksternal
|
No.
|
Komponen
|
Gejala Kerusakan
|
|
1
|
Printer
|
· Printer mati
· Selalu muncul
warning di monitor
· Mencetak tidak
sesuai setting
· Catridge/pita
tidak terdeteksi
· Tinta/pita
habis atau buram
· Print kertas
double
|
|
2
|
TV tuner
|
· TV tuner mati
· Gambar tidak
jelas
· Tidak dapat
menyipan ke memori
· Suara tidak ada
|
|
3
|
Modem
|
· Modem mati
· Tidak dapat
menghubungi provider (ISP)
· Akses internet
lambat
|
|
4
|
Scanner
|
· Scanner mati
· Tidak dapat
membaca berkas/blank
· Hasil scan
pecah-pecah
|
|
5
|
Flash memory
|
· Flash memory
mati
· Tidak
terdeteksi oleh system operasi
· Tidak dapat
membaca/menulis/menghapus data.
|
|
6
|
Kamera digital
|
· Kamera mati
· Tidak dapat
membaca berkas/blank
· Hasil foto
pecah-pecah
|
|
7
|
CD/DVD ROM Read/Write
eksternal
|
Tidak
dapat membaca/menulis /memformat
CD/DVD
|
|
8
|
Dll
|
b) Software /
Perangkat lunak
Masalah pada
perangkat keras diklasifikasikan menjadi 3 yaitu :
(1) Perangkat lunak
BIOS
Chip BIOS (Basic
Input Output System) biasanya berupa EEPROM yang berisi program system mendasar
dari komponen I/O, termasuk di dalamnya POST. Sebagai sebuah program BIOS juga
dapat mengalami masalah di antaranya yaitu :
·
PC mati
·
PC hidup tapi blank atau tidak ada tampilan di layar dan tidak
ada aktivitas.
·
PC tidak dapat di setting hardwarenya, setting kacau dan POST
tidak jalan.
(2) Sistem Operasi
Sistem operasi merupakan suatu perangkat lunak yang berfungsi untuk mengelola
semua sumberdaya sistem komputer, diantaranya yaitu : perangkat keras, program
aplikasi, dan user untuk menjadi suatu sistem yang dapat bekerja.
(3) Program
aplikasi
Program aplikasi adalah perangkat lunak yang digunakan oleh user untuk melaksanakan
pekerjaan atau aplikasi tertentu seperti mengetik, menggambar, menghitung,
mendengarkan musik dan lain sebagainya. Program aplikasi yang dimaksud adalah
semua perangkat lunak selain sistem operasi, diantaranya yaitu program aplikasi
seperti: perkantoran, termasuk bahasa pemrograman, virus, utility dan
lain-lain. Pengelompokkan ini belum diklasifikasikan berdasarkan jenis maupun
kegunaan aplikasinya.
Klasifikasi gejala
permasalahan yang muncul dapat pula dilakukan berdasarkan kerusakannya,
misalkan dengan urutan komputer mati, booting sampai dengan menjalankan
aplikasi.
Identifikasi
Kemungkinan Penyebab Permasalahan
Berdasarkan klasifikasi permasalahan yang ada maka
kemungkinan penyebab dapat diidentifikasi dengan cara melokalisir
permasalahan sehingga ruang lingkup kemungkinan kerusakan menjadi lebih sempit
baik secara hardware maupun software, karena dalam banyak masalah keduanya
saling terkait. Sebagai contoh, yaitu : hard disk tidak terdeteksi oleh PC,
kemungkinan kerusakan ada disekitar hard disk yaitu :
·
Hardware :
·
Hard disk, setting jamper hard disk
·
Kabel data dan power ke hard disk
·
Bus I/O pada motherboard
·
Software :
·
BIOS setting
Bagian-bagian yang
sudah diidentifikasi dapat dilakukan pengecekkan, sebaiknya dilakukan dari
hardware dulu, baru software. Dengan cara melokalisir seperti di atas
dimungkinkan permasalahan akan relatif cepat diketahui.
Menentukan Hipotesa
Awal Penyebab Masalah
Hasil dari
identifikasi, dimana kemungkinan masalah sudah diketahui. User dapat
memperkirakan dan menentukan hipotesa awal penyebab dari permasalahan.
Untuk mendukung
menentukan hipotesa awal user harus mengetahui semua komponen dan fungsinya
pada sistem komputer, serta beberapa data kemungkinan penyebab kerusakan
komputer, misalnya tegangan AC tidak stabil, debu yang lembab di
motherboard komputer, head pembaca disk yang kotor dan lain sebagainya.
Selanjutnya dapat dilakukan pemikiran sebab akibat yang terjadi.
Sebagai contoh :
Diskdrive tidak dapat membaca disket, lampu disk hidup saat
proses
pembacaan disket :
Kemungkinan
kerusakan pada :
·
Disket : disket sudah rusak/kotor pada lempengan data
·
Head disk drive kotor: kemungkinan disebabkan debu menempel
di head disk drive
·
Motherboard, kabel data: kemungkinan karena soket kabel data
sudah aus/tidak kencang atau ada yang putus
Dengan melihat
hubungan sebab akibat user dapat menentukan hipotesa awal untuk mempermudah
perbaikan.
Pemeriksaan PC Berdasarkan Urutan
yang Telah Ditentukan
Untuk mendiagnosis
permasalahan komputer, pada modul sebelumnya telah dilaksanakan beberapa
bagian. Jika penyelesaian tersebut disusun, maka akan mejadi serangkaian
langkah yang terstruktur.
Adapun langkah-langkah dalam menyelesaikan permasalahan komputer
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi permasalahan :
Masalah yanga ada diidentifikasi dengan beberapa prosedur, diantaranya, melalui
POST.
2. Menganalisis permasalahan
: Pesan/peringatan kesalahan yang ditunjukkan melalui POST atau pun
oleh komponen lain dikomputer dianalisis letak atau sumber komponen yang
menjadi penyebab timbulnya permasalahan.
3. Mengklasifikasikan
permasalahan : Melakukan pengelompokkan permasalahan, dapat
dilakukan berdasarkan hardware, software atau permasalahan itu
sendiri.
4. Menentukan hipotesa awal penyebab
masalah : Dengan mengklasifikasikan suatu permasalahan, maka dapat
ditentukan hipotesa awal bagian yang bermasalah dan
penyebab masalah. Hal ini dipakai sebagai acuan untuk mencari cara yang
tepat dalam mengatasi masalah dan mencegah timbulnya kembali masalah yang sama.
5. Mengisolasi
permasalahan : Masalah yang sudah diklasifikasikan,
difokuskan pada ruang lingkup yang lebih kecil. Ini
untuk memudahkan menemukan sumber masalah,
dan tidak terjadi salah dalam menangani masalah.
6. Misalkan kerusakan terjadi pada CD ROM,
tetapi penanganan dilaksakan pada masalah VGA Card.
7. Selanjutnya dapat
dilakukan tindakan perbaikan.
Prosedur Test
Untuk lebih
mudahnya test dilakukan dengan bantuan beberapa peralatan luar, seperti
printer yang terpasang pada paralel port atau USB port, mouse yang terpasang
pada port PS/2 atau serial, monitor yang selalu terpasang di card VGA, disket
untuk pengujian diskdrive. dan CD untuk CD ROM drive.
Adapun urutan
prosedur test yang dilakukan adalah sebagai berikut :
§ Semua peralatan
dipasang sesuai port yang dibutuhkan. Khusus mouse sebaiknya dipasang pada
serial port (COM1, COM2, PS/2) secara bergantian.
§ Booting Komputer,
POST akan mengecek semua saluran I/O dan alamat I/O. Jika tidak bermasalah maka
semua I/O yang tersedia berfungsi dengan baik. Khusus mouse sebaiknya dipasang
pada serial port (COM1, COM2, PS/2) secara bergantian.
§ Pengecekkan fungsi
Keyboard dan Mouse.
§ Pengecekkan
tampilan pada layar monitor, Jika tidak bermasalah maka setting layar monitor
dapat dimaksimalkan.
§ Pengecekkan port
paralel dan USB melalui program aplikasi Microsoft word.
§ Pengecekkan
pembacaan disk dan CDROM melalui Windows Explorer.
§ Pengecekkan
kemungkinan-kemungkinan kerusakan hardware dan software. Instalasi
komponen hardware, secara bergantian dilepas dan dipasang kembali (saat melepas
dan memasang komponen hardware kondisi PC harus dimatikan terlebih dahulu)
kemudian komputer dihidupkan kembali. Amati dan catat kondisi yang terjadi.
§ Pengecekkan pada
PC, apabila driver hardware dihapus dan kemudian diinstal kembali.
§ Mengidentifikasi
permasalahan.
§ Menganalisis
permasalahan.
§ Mengklasifikasikan
permasalahan.
§ Menentukan hipotesa
awal penyebab masalah.
§ Mengisolasi
permasalahan.
Apabila dalam tes terdapat permasalahan maka lakukan langkah 9
sampai dengan 13. Sebelum melakukan percobaan, komputer dipastikan dalamkeadaan baik dan peserta diklat membaca buku manual setiap komponen PC, buku
utility, setting driver peralatan baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar